Kajian Intensifier Azolla Sebagai Pupuk Organik Kaya
Nitrogen pada Padi Sawah
Efficiensy
Study of Azolla As Nitrogen Rich Organic
Fertilizer on Rice
Iwan Gunawan
ABSTRACT
The study aims to get a n optimum dose of Azolla organic fertilizer that provides
maximum growth and yield of rice crops. The experiments are arranged in
complettely randomized block design with 5 treatments and 4 replications. The
treatments tested were fresh Azolla biomass dose embedded
in the ground to
accompany the provision of Azolla that left to grow on the surface of the water of the
rice fields. Treatments
dose
of fresh
Azolla biomass
awere M0 =
control(without organic fertilizer Azolla); M1 = 100 g.pot-1 ; M2= 200 g. pot-1; M3 = 300 g. pot-1 ; and M4 = 400 g. pot-1. The experimental results show that: (1) organic fertilizer Azolla improve the growth and yield of rice paddy fields, and (2) Results of maximum 56.35 grams of dry grain per plant with an optimal dose of organic fertilizer as much as
48.102 ton.ha -1.
Keywords: Organic fertilizers, Fresh
Azolla, growth, yield,
rice paddy.
PENDAHULUAN
Di Indonesia padi menempati posisi sebagai tanaman pangan strategis. Sejalan dengan pertambahan penduduk, kebutuhan beras
setiap tahunnya terus meningkat sehingga produksi padi harus ditingkatkan. Salah
satu
permasalahan yang kini dihadapi para petani adalah menurunya
kesuburan lahan. Permasalahan
ini
secara umum disebabkan karena dipacunya lahan untuk
berproduksi semaksimal mungkin secara terus menerus untuk mengejar peningkatan produktivitas (Rahmatika,
2010).
Tidak disadari hal tersebut berakibat pada pengurasan unsur hara dari dalam
tanah secara
tidak terkendali terutama
unsur hara Nitrogen dan
yang
lebih kritis
lagi
adalah
makin berkurangnnya bahan organik di dalam tanah. Untuk mengatasinya diperlukan masukan yang bukan hanya dapat menyediakan unsur hara
terutama Nitrogen,
namun sekaligus mampu
memperkaya bahak organik tanah.
Input ini berperan sebagai suplemen tambahan bahan pupuk anorganik yang biasa dipakai oleh
para
petani.
Salah satu sumber bahan organik alternatif ini adalah Azolla.
Biomassa azolla dapat
|
dijadikan sebagai pupuk organik sumber Nitrogen (N) yang cocok dikembangkan oleh para petani
|
dan sangat
mudah untuk diaplikasikan
serta relatif murah karena
tidak
memerlukan
biaya
|
tambahan yang memberatkan petani.
|
Beberapa penelitian telah
membuktikan
antara
lain
bahwa
lapisan
Azolla di atas
permukaan lahan sawah dapat
menghemat penggunaan Urea sebesar 50 kg/ha, kadangkala bila
musim
sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha (Kusumo, 2008 ). Kombinasi perlakuan yang
terbaik
adalah perlakuan penggunaan lapisan Azolla dan takaran pupuk Urea 60 kg N/ha (Hendrarti, E.;
Sopandie, D.; Idris, K.;dan Sisworo, E.L.,
1998). Pemakaian Azolla yang
ditumbuhkan selama daur hidup padi dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan urea prill
dibanding dengan yang dibenamkan sebelum
tanam
padi (Rasjid, H.; Sisworo, E.L.; Wemay,
Y.;
Sisworo, W.H., 2000).
Dengan cara budidaya padi dengan Azolla, pemupukan dengan pupuk
sintetis (urea) dapat dihemat 50% (Haryanto,
2010).
Berasarkan
informasi di atas tergambar adanya potensi untuk
mengoptimalkan peranan
azolla, tidak sekedar mensubstitusi sebagian keperluan pupuk
urea, tetapi bagaimana apabila kebutuhan nitrogen tanaman padi
sawah seluruhnya disuplai dari azolla. Berdasarkan penelitin sebelumnya diperoleh bahwa peningkatan berat kering
gabah pada pemberian azolla tanpa Urea
cenderung lebih
baik daripada pemberian urea tanpa azolla (Gunawan, I. dan R. Kartina. 2012). Selanjutnya pemberian kompos azolla dengan dosis 6 t.ha-1 memberikan hasil terbaik tanaman padi sawah sebesar 12,05 t.ha-1 atau meningkatkan berat produksi gabah sebesar 21,03% (Kaimuddin, Bachrul Ibrahim dan Lina Tangko. 2008; Anna Hedhiati. 2008). Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk
mencari teknis budidaya yang
dapat mengoptimalkan peranan azolla untuk menggantikan
seluruh kebutuhan nitrogen tanaman padi sawah.
METODE
Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Politeknik Negeri Lampung. Waktu penelitian adalah
bulan September 2013 sampai dengan Desember 2013. Bahan yang digunakan dalam
penelitian antara lain inokulum
Azolla strain lokal Lampung, Ember plastik berdiameter 40 cm, Benih padi varietas
Ciherang, pupuk
Urea, SP-36 dan
KCl. Alat-alat yang
digunakan dalam penelitian antara lain pH meter, EC meter, termometer, timbangan, kantung
plastik, kantung kertas, dan oven.
Percobaan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) dengan 5
perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah takaran biomasa azolla segar yang
dibenamkan dalam
tanah untuk menyertai
pemberian azolla yang dibiarkan tumbuh di atas
permukaan air sawah. Selengkapnya perlakuan takaran biomasa azolla segar tersebut adalah M0 =
kontrol (tanpa pupuk organik azolla); M1 = Azolla 100 g.pot-1; M2 = Azolla 200 g. pot-1; M3 =
Azolla 300g. pot-1 dan M4 = Azolla 400g. pot-1
Satuan percobaan
berupa
pot plastik
berdiameter 40
cm,
sehingga terdapat 20 pot plastik
satuan percobaan. Masing-masing
parameter data
uji dengan Analisis Ragam, dan apabila hasil
analisis terdapat perlakuan yang menunjukkan pengaruh yang
berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji perbedaan nilai tengah rata-rata menggunakan Uji BNT
pada taraf 5%. Untuk
mendapatkan nilai optimal dosis
pupuk organik azolla akan
dilakukan dengan Analisis Regresi dan
Permukaan Respons (Responds Surface
Analysis).
Sebelum digunakan, inokulum
tumbuhan air azolla diperbanyak pada kolam perbanyakan
yang
dibuat lembaran plastik berukuran 2m x 4m x 40cm.
Dasar kolam diberi tanah secukupnya dan diisi air sampai ketinggian 30 Cm.
Inokulum
azolla ditanam di
kolam dengan kerapatan 200
g.m-2dan dipelihara selama
1-2
bulan
sampai biomassa
azolla yang
diproduksi
mencukupi
kebutuhan percobaan.
Pot plastik berdiameter 40 cm diisi campuran tanah sawah sebanyak 7 kg. Tanah dalam plot
dilumpurkan dengan menambahkan air secukupnya kemudian diaduk-aduk sampai terbentuk lumpur. Biomassa azolla segar dengan takaran sesuai perlakuan dibenamkan ke dalam lumpur
secara merata. Kemudian seluruh pot-pot percobaan diberi air sampai ketinggian 5 cm dan ditempatkan dalam
rumah kaca. Bibit padi varietas Ciherang berumur 25-30 hari akan ditanamkan pada
pot percobaan tersebut masing masing 2 bibit tanaman per
pot.
Pengamatan paramater pertumbuhan dan hasil percobaan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
tinggi tanaman (cm); jumlah anakan; Jumlah anakan produtif (tanaman); berat kering tanaman (gram); berat kering gabah (gram); dan berat 1000 butir gabah
(gram);
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pertumbuhan Tanaman
Pemberian pupuk
organik Azolla berpengaruh
nyata
terhadap peningkatan pertumbuhan tinggi,
jumlah anakan dan berat kering
brangkasan tanaman padi. Pemberian azolla sebanyak 400 g.pot-1 memberikan tinggi tanaman tertinggi (Tabel 1). Hasil ini sejalan dengan penelitian
Rahmatika (2010) yang menununjukkan bahwa pemberian azolla yang dikombinasikan dengam urea memberikan pertumbuhan
tinggi tanaman tertinggi.
Jumlah
anakan pada umur umur 6 minggu tertinggi juga dicapai pada
pemberian azolla
sebanyak 400 g.pot-1 yaitu sebanyak 24 anakan (Tabel 1).
Hasil ini berbeda dari hasil penelitian
Arifin (1985) yang menunjukkan bahwa substitusi urea oleh azolla cenderung
menurunkan
jumlah anakan tanaman padi. Berat kering
brangkasan tertinggi kembali dicapai pada
pemberian azolla sebanyak 400
g. pot-1 yaitu sebesar 62,93
gram (Tabel 1).
Tabel 1. Tinggi Tanaman, Jumlah
Anakan
Tanaman dan Berat Kering Brangkasan
Padi Sawah dengan Pemberian
Pupuk Organik Azolla.
BeratKering
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Anakan
|
Brangkasan (gram)
|
||
M0 (kontrol)
|
70,47 a
|
19,67 a
|
52,33 a
|
M1 =
Azolla 100 g.pot-1
|
79,53 b
|
16,67 a
|
48,05 a
|
M2 =
Azolla 200 g.
pot-1
|
81,73 b
|
21,83 ab
|
53,75 a
|
M3 =
Azolla 300g. pot-1
|
82,13 b
|
22,33 ab
|
62,43 b
|
M4 =
Azolla 400g. pot-1
|
79,30 b
|
24.00 b
|
62,93 b
|
Keteragan: Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata menurut
uji BNT pada taraf 5%.
Pemberian pupuk organik azolla berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif,
berat kering
gabah dan berat 1000 butir gabah
tanaman padi.
Jumlah anakan produktif
dan berat
kering gabah maksimal dicapai pada pemberian azolla sebanyak 400 g. pot-1 yaitu masing-masing
19,83 anakan dan 58,05 gram. Berat 1000
butir gabah tertinggi dip eroleh
dengan
pemberian azolla
136 Volume 14, Nomor 2,
Mei
2014
Iwan Gunawan: Kajian Peningka
tan Peran Azolla Sebagai Pupuk Organik Kaya Nitrogen...
sebanyak 200 g. pot-1. Persamaan regresi terpercaya diperoleh Y
= -2,028x2+19,51x+9,430 dengan nilai R2=0,972(Gambar 1). Berdasarkan persamaan regresi di atas diperoleh nilsi berat kering
gabah maksimal sebesar 56,35 gram
dengan dosis pupuk organik azolla optimal sebanyak 48,102
ton.ha-1
Tabel 2. Jumlah Anakan
Produktif, Berat Kering Gabah
dan Berat 1000 Butir Gabah Padi Sawah
dengan Pemberian Pupuk Organik Azolla.
Perlakuan
|
Jumlah Anakan
Produktif
|
Berat Kering Gabah
(gram)
|
Berat 1000 Butir
Gabah (gram)
|
M0 (kontrol)
|
17,33 a
|
28,05 a
|
25,93 a
|
M1 =
Azolla 100 g.pot-1
|
16,67 a
|
38,33 b
|
25,26 a
|
M2 =
Azolla 200 g.
pot-1
|
17,67 a
|
48,99 c
|
29,78 b
|
M3 =
Azolla 300g. pot-1
|
19,33 b
|
54,93 d
|
29,41 ab
|
M4 = Azolla 400g. pot-1
|
19,83 b
|
58,05 e
|
26,27 a
|
Keteragan: Nilai
rata-rata yang diikuti dengan huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata menurut
uji BNT pada taraf 5%.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pupuk
organik azolla meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah,dan (2)
Hasil gabah kering maksimal 56,35 gram per
tanaman
dengan dosis pupuk organik azolla optimal sebanyak 48,102 ton.ha-1. Disarankan penelitian lanjutan untuk mempelajari pengaruh bentuk pupuk organik berbahan baku Azolla
terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Z. 1985. Keefisienan nitrogen dari Azolla pinnata dan Urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa) varietas IR-36. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian.
Institute Pertanian Bogor. Bogor 1985.
Gunawan, I. dan R. Kartina, 2012. Substitusi kebutuhan nitrogen padi sawah oleh tumbuhan air
azolla (Azolla pinnata). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Volume 12, No. 3, September
2012
Haryanto. 2010. Pemanfaatan azolla sebagai sumber nitrogen terbarukan dalam sistem budidaya
pad isawah yang ramah lingkungan. Laporantahapakhir. Laporan kemajuan program
insentif.
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi. BATAN.
2010
Hendrarti, E., D.Sopandie,K.
Idris,danE.L. Sisworo.1998. Pengaruh lapisan azolla terhadap
pertumbuhan, produksi dan efisiensi penggunaan pupuk
urea bertanda 15N pada
padi sawah.
Pertemuan
Ilmiah
Penelitian dan Pengembangan
Aplikasi
Isotop
dan Radiasi, Jakarta (Indonesia),
18-19 Feb
1998. BATAN, Jakarta .
Kaimuddin, B.,Ibrahim dan L. Tangko. 2008.
Budidaya padi sawah irigasi dengan aplikasi azolla dan ikan nila. Journal Agrivigor 7(3):242-253. Mei-Agustus 2008.
Kusumo, D. 2008. Beberapa hasil penelitian tentang
azolla. http://kolamazolla.blogspot.com/2009/10/penelitian-azolla-di-faperta-ugm.html
Rahmatika, W. 2010. Pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.) akibat pengaruh persentase N
(Azolla
dan urea). Primordia
Volume 6, Nomor 2, Juli 2010.
Rasjid, H.,E.L.Sisworo.,Y.
Wemay,,W.H. Sisworo. 2000. Efisiensi N-urea pada
padisawah yang
diaplikasi dengan azolla. Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotopdan Radiasi,
Jakarta (Indonesia), 23-24 Feb 2000.
PuslitbangTeknologiIsotopdanRadiasi,
Jakarta (Indonesia).
[Proceedings of scientific
meeting
on research and
development of isotope and radiation technology], Suhadi,
F.Darwis, D.Hilmy, N.Indris, K.Ismachin, M.Leswara, N.D.Manurung, S.Sisworo,
E.L.Sumatra, M.Sutrisno, S.Utama, M.WandowodanH.Winarno (ed.) Jakarta (Indonesia)
.PuslitbangTeknologiIsotopdanRadiasi.
2000.- ISBN 979-95709-5-6.
p. 139-143.